Turki adalah salah satu destinasi yang wajib masuk wishlist liburan. Dalam musim apapun, pesonanya tidak pernah gagal membuat mata ini takjub dengan panorama alamnya yang indah. Terbalut dalam cerita sejarah yang tak lekang oleh waktu, wajar ya jika mengunjungi negeri ini adalah impian banyak orang.
Mengunjungi Turki, tentu tak lengkap rasanya jika tidak menelusuri Selat Bosphorus. Ya, selat yang menghubungkan antara Benua Asia dan Benua Eropa ini menyajikan pemandangan luar biasa yang pastinya bikin pengen kesini lagi dan lagi.
SENSASI MENELUSURI YANG BERBEDA.
Pagi itu sekitar pukul 09.00 Waktu Istanbul. Perbedaan antara Indonesia dengan Istanbul adalah 4 jam. Suhu saat itu sangat dingin, mengingat sudah memasuki waktu musim dingin. Sekitar 9 derajat suhu diluar, agenda kami saat itu adalah mengunjungi Selat Bosphorus dan berburu buah tangan. Ya, kalau tidak salah saat itu adalah hari terakhir kami berada di Turki.
Dari jauh, pemandangan Selat Bosphorus sudah berhasil mencuri pandangan mata. Kapal – kapal sudah berjejer sederet seolah siap menemani perjalanan menelusuri Selat Bosphorus kali ini. Kali ini kita diberikan fasilitas oleh Rihaal untuk dapat menelusuri selat fenomenal ini dengan menggunakan Bosphorus Cruise. Kami semua berjumlah kurang lebih 47 orang, dan cruise ini disediakan khusus untuk kami.
Dari atas kapal, kita memulai perjalanan menyusuri Selat Bosphorus hampir selama 1 jam. Tour Guide kami pun menjelaskan dengan sangat asyik tentang Selat Bosphorus ini ditengah pemandangan yang menakjubkan mata. Selat yang memiliki panjang 30km dengan lebar maksimal kurang lebih 3700 meter ini ternyata memiliki kedalaman hingga 124 meter. Dalam sejarahnya, selat ini adalah pintu masuk yang dipilih oleh Sultan Muhammad Al-Fatih dalam cerita serangan penaklukan Konstantinopel ( yang kini dikenal dengan Kota Istanbul ). Tak hanya itu, Selat Bosphorus ini juga mempertemukan antara air Laut Marmara dan Laut Hitam.
SETIAP SUDUTNYA BIKIN TAKJUB!
Letaknya yang berada diantara Benua Asia dan Eropa menjadi satu hal yang semakin menarik dalam menyusuri selat ini. Dari sini, kita bisa berpindah dari Benua Asia menuju Benua Eropa hanya dalam hitungan menit saja. Perjalanan kali ini kita awali dengan melewati sisi Eropa terlebih dahulu yang kemudian berbalik menuju Benua Asia.
Pemandangan kiri kanan pun tersaji dengan berbagai bangunan rumah penduduk yang bentuknya sangat cantik. Satu jam berkeliling pun, rasanya belum cukup untuk memuaskan mata. Terlalu cantik untuk dilewatkan momen selfie ataupun groufie dengan background Selat Bosphorus yang terbentang sangat luas. Tak hanya rumah penduduk, dari atas kapal ini kita dapat melihat dengan jelas banyaknya villa – villa mewah, kafe atau resto bergaya etnik, maupun bangunan – bangunan dengan arsitektur modern yang berjejer menyatu dengan pesona selat. Tak hanya sampai disitu, burung – burung pun seolah bersahabat dekat dengan kita dan menambah syahdu nya penelusuran ini meski suhu dan angin saat itu menunjukkan derajat yang sangat dingin.
PENGALAMAN TAK TERLUPAKAN.
Saya yakin siapapun yang sudah ke sini akan selalu ingin balik lagi. Ini tentu menjadi pengalaman yang tidak akan terlupakan untuk seluruh rombongan, tak terkecuali saya. Asli, Selat Bosphorus memang sangat cantik dan seindah itu. Ditambah dengan cuaca yang sangat mendukung dan cerah plus penelusuran dengan menggunakan private cruise, menjadi pelengkap rezeki yang Allah sudah siapkan untuk saya dan seluruh rombongan kali ini. Terima Kasih banyak Rihaal yang telah mengantar kami menelusuri Selat Bosphorus ini. Semoga ada rezeki untuk bisa kembali.